Kamis, 22 Desember 2016

Jangan Ganti Slogan Om Telolet Om Dengan "Om Kafir Om"

Om Telolet Om
Fenomena "Om Telolet Om" bagaikan oase ditengah maraknya aksi sweeping ormas yang berlindung dibalik tafsiran ayat-ayat langit, penemuan bom diberbagai pelosok negeri, serta gagalnya serangkaian rencana aksi bom bunuh diri yang disinyalir tengah dipersiapkan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, yang entah mendapat ilham dari khalifah mana atau jangan2 hanya karena ekspektasi 72 bidadari.

Menanggapi maraknya aksi kaum barbar yang rela menukar nafasnya dengan iming-iming surga gratisan, maka saya lebih memilih sweeping bus angkutan umum sambil teriak "Om Telolet Om" ketimbang harus berlagak seperti pengawal sabda Tuhan. 
Disamping itu, maraknya aksi sweeping ormas tertentu atas penggunaan atribut Natal nampaknya merupakan kekhawatiran atas lemahnya aqidah yang dianut. Aksi sweeping ini adalah bukti lemahnya toleransi dan keinginan besar untuk mengatur Negara berdasarkan dalil2 Agama versi mereka. Lagi2 saya memilih teriak2 "Om telolet Om" ketimbang harus meneriaki saudara berbeda keyakinan dengan teriakan "Kafir" yang entah Tuhan versi mana yang mengajarkan penistaan terhadap saudara se-agama samawi.

Jikalau dengan mengucapkan Selamat Natal serta memakai pakaian ala Santa Claus dianggap meruntuhkan keyakinan, maka keyakinan seperti ini patut disamakan dengan tragedi kalahnya tentara muslim di perang uhud akibat tergoda tumpukan harta tentara quraisy.

Jika hanya karena mengucapkan "Selamat Natal" bagi saudara se-agama Samawi terus dianggap kafir, maka saya juga berkenan di judge kafir, dan selanjutnya disarankan untuk piknik ke Timur Tengah dan lihat bagaimana toleransi terjalin disana.

kajian boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal juga pernah marak di luar negeri. Lembaga Fatwa Dar al Ifta Mesir lewat pimpinannya, Syekh Ali Jum'ah yang menjabat dari periode 2003-2013, berpendapat bahwa ucapan Natal boleh ditujukan kepada kaum Nasrani, alasannya karena hal ini hanyalah interaksi sosial semata dan tidak serta merta melunturkan keyakinan seseorang.

Jadi kalau seperti ini, mungkinkah Islam di Indonesia itu berbeda dengan Islam di Timur Tengah..? Sehingga kelihatan muslim di Indonesia lebih mudah terguncang keyakinannya serta mudah mengkafirkan kaum lain.

Padahal kalau sepintas kita merujuk dalam Al-Qur’an, ada ucapan selamat atas kelahiran Isa Al-Masih yang diyakini kaum Nasrani sebagai Yesus dari Nazaret yaitu "Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari aku wafat, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (QS. Maryam 19: 33)

Selamat Natal dan Tahun Baru bagi saudaraku Nasrani yang merayakannya, Selamat Maulid (Milad) atas dilahirkannya Putera Maryam Isa Al-Masih, Yesus dari Nazaret.

Kupahami bahwa ucapan seperti ini hanyalah bentuk penghormatan manusia satu atas manusia lainnya, yang semestinya proses interaksi sosial tidak dibatasi dengan dogma2 agama. Dan sangat disayangkan jika masih ada yang memahami bahwa ucapan seperti ini mampu melunturkan keyakinan seseorang.
Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib pun pernah berkata bahwa "Dia yang bukan saudaramu dalam Iman adalah sudaramu dalam kemanusiaan".

Jangan ganti slogan Om Telolet Om dengan Om kafir Om, sebab itu tandanya jarang piknik, karena piknik pun harus naik bus yang ada teloletnya.

Salam Cinta Damai.

Selasa, 20 Desember 2016

Mengenal Syair Pelembut Jiwa Jalaluddin Rumi

Rumi Dengan Sederet Sya'ir Pelembut Jiwa

Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan nama Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Afghanistan) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 Se1207 Masehi. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Rumi seorang cendekia yang saleh, ia mampu berpandangan ke depan, seorang guru yang terkenal di Balkh. 
Maulana Jalaluddin Rumi
Saat Rumi berusia 3 tahun karena adanyaterancam oleh serbuan Mogol, keluarganya meninggalkan Balkh melalui Khurasan dan Suriah, sampai ke Provinsi Rum di Anatolia tengah, yang merupakan bagian Turki sekarang. Mereka menetap di Qonya, ibu kota provinsi Rum. 
Dalam pengembaraan dan pengungsiannya tersebut, keluarganya sempat singgah di kota Nishapur yang merupakan tempat kelahiran penyair dan ahli matematika Omar Khayyam. Di kota ini Rumi bertemu dengan Attar yang meramalkan si bocah pengungsi ini kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.
Tahun 1244 M, Rumi bertemu dengan syekh spiritual lain, Syamsuddin dari Tabriz, yang mengubahnya menjadi sempurna dalam ilmu tasawuf. Setelah Syamsuddi wafat, Rumi kemudian bertemu dengan Husamuddin Ghalabi, dan mengilhaminya untuk menulisakan pengalaman spiritualnya dalam karyanya monumentalnya Al-Matsnawi-ye Ma’nawi.

Kumpulan puisi Rumi yang terkenal bernama Al-Matsnawi-ye Ma’nawi, konon adalah sebuah revolusi terhadap Ilmu Kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya. Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio. 
Diakui, bahwa puisi Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya. Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. 
Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
Ciri khas lain yang membedakan puisi Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide.
Banyak dijumpai berbagai kisah dalam satu puisi Rumi yang tampaknya berlainan namun nyatanya memiliki kesejajaran makna simbolik. Beberapa tokoh sejarah yang ia tampilkan bukan dalam maksud kesejarahan, namun ia menampilkannya sebagai imaji-imaji simbolik. Tokoh-tokoh semisal Yusuf, Musa, Yakub, Isa dan lain-lain ia tampilkan sebagai lambang dari keindahan jiwa yang mencapai Ma'rifat. 
Dan memang tokoh-tokoh tersebut terkenal sebagai pribadi yang diliputi oleh Cinta Ilahi.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah :
"Jangan tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku."

Untuk memahami dan mengenal lebih dekat Sufi Timur Tengah ini, berikut saya sajikan beberapa penggal sya'ir Maulana Rumi, :

KARENA CINTA
Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Karena cinta api yang berkobar-kobar jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Karena cinta batu yang keras menjadi lembut bagaikan mentega
Karena cinta duka menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah menjadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit jadi sihat
Karena cinta amarah berubah menjadi keramah-ramahan.
KEARIFAN CINTA
CINTA yang dibangkitkan oleh khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya bisa saja menghantarkannya pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu, jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya kekasih yang sadar akan hadirnya seseorang.
CINTA
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,
Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya.
Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya,
Kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai,
Dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. 
Dia adalah dia dan mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia
Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
CINTA : LAUTAN TAK BERTEPI
Cinta adalah lautan tak bertepi
langit hanyalah serpihan buih belaka.
Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta.
Andai tak ada Cinta, Dunia akan membeku.
Bila bukan karena Cinta, bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan?
Bagaimana tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewani)?
Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili Maryam?
Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju,
Tidak dapat terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang.
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna dan naik ke atas laksana tunas.
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah
lagu pujian Keagungan pada Tuhan.
PERIH CINTA
Perih Cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta:
Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.
Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat
Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.
Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi, Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.
Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta,
Bagai keledai dalam lumpur: Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri.
Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari?
Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana.
PERNYATAAN CINTA
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, sdegera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku, tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu, bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
TANPA CINTA, SEGALANYA TAK BERNILAI
Jika engkau bukan seorang pencinta, maka jangan pandang hidupmu adalah hidup,
Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan dihitung Pada Hari Perhitungan nanti.
Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta, akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya.
Burung-burung Kesadaran telah turun dari langit dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari,
Mereka merupakan bintang-bintang di langit, agama yang dikirim dari langit ke bumi
Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan,
Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira bagaikan sekumpulan kebahagiaan
Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ?
Sang lili berbisik pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati
adalah melalui Kerendahan Hati.
Hingga dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan :
“Bukankah Aku ini Rabbmu ?”


PUASA MEMBAKAR HIJAB
Rasa manis yang tersembunyi,
Ditemukan di dalam perut yang kosong ini!
Ketika perut kecapi telah terisi,
ia tidak dapat berdendang,
Baik dengan nada rendah ataupun tinggi.
Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa,
Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.
DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah,
dan ke Kandahar Aku memandang.
Dia tidak di dataran tinggi
maupun dataran rendah. Dengan tegas,
aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada tempat tinggal
(legenda) burung Anqa.
Aku pergi ke Ka’bah di Mekkah.
Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar jangkauan Avicenna …
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.
Dia tidak di tempat lain.
Jalan Cinta
DISEBABKAN RIDHO-NYA
Jika saja bukan karena keridhaan-Mu,
Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini
dengan Cinta-Mu?
LETAK KEBENARAN
Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat,
Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.
KAU DAN AKU
Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung,
Kau dan Aku;
Dalam dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa,
Kau dan Aku.
Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang Surga keluar memandang kita –
Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau dan Aku, dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan menjadi satu melalui rasa kita;
Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita –
Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.
Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini …
Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan –
Kau dan Aku.
RAHASIA YANG TAK TERUNGKAP
Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah kulit.
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah
rahasia yang tak terungkapkan.
PERNYATAAN CINTA
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
HATI BERSIH MELIHAT TUHAN
Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat
dalam persemayaman hatinya.
Dan penglihatan itu bergantung pada seberapakah
ia menggosok hati tersebut.
Bagi siapa yang menggosoknya hingga kilap,
maka bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat
semakin nyata baginya.

KEMBALI PADA TUHAN
Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepadaNya!Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerana Tuhan, dengan rahmatNya
akan tetap menerima mata wang palsumu!Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya!Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.”
KESUCIAN HATI
Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati
ialah melalui kerendahan hati.
Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan
Bukankah Aku Tuhanmu?
Layla dan Majnun
MENYATU DALAM CINTA
Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi.Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun.”Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya.”Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”“Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.“Lalu, apa yang kau takuti?”“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”“Menyakiti Layla? Mana bisa? Yang dibedah badanmu.”“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan Layla.”
MEMAHAMI MAKNA
Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu.
Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa.
Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku.
Maka katakana tentang Diri-Mu, ya Tuhan.
Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara
makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan
berasal dari Lautan-Mu.
TUHAN HADIR DALAM TIAP GERAK
Tuhan berada dimana-mana.
Ia juga hadir dalam tiap gerak.
Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu.
Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang.
AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU
Apa yang dapat aku lakukan, wahai umat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam,
Bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api,
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk,
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen,
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan,
Bukan dari dunia kini atau akan datang, surga atau neraka, 
Bukan dari Adam, Hawa, taman Surgawi atau Firdaus.
Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku, semuanya
adalah kehidupan Kekasihku …
LIHATLAH YANG TERDALAM
Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik lumpur,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!
Keterasingan Jiwa
KETERASINGAN DI DUNIA
Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia?
Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang,
Kita lemparkan menjadi terbatasi ruang.
RUMAH
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah,
dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk,
yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.

DEBU DI ATAS CERMIN
Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya.
Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.

UPAYA
Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,
kendati mereka tahu memiliki empat sayap.

BURUNG HANTU
Hanya burung bersuara merdu yang dikurung.
Burung hantu tidak dimasukkan sangkar

DUA ALANG-ALANG
Dua alang-alang minum dari satu sungai.
Satunya palsu, lainnya tebu.

KERJA
Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang.
Bukan sekadar sesuatu yang  jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia, seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan dan menuju ke kelompok Manusia.

BURUNG HANTU dan ELANG RAJA
Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu.
Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.”
Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya!
Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”

Senin, 19 Desember 2016

Jebakan 7 Kesalahan Berfikir dan 2 Mitos Sosial

Jalaluddin Rahmat merupakan muballig yang ilmuwan, tokoh pembaharu islam, pendidik dan tokoh pembaharu. Selain itu dia juga seorang penulis yang produktif. Beliau mampu menulis beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah tashawuf, kandungan al-Quran dan Hadits, sosial, komunikasi, fikih, dan laian sebagainya. Sebagaian karya-karyanya dibuat dalam rangka menjawab tantangan dan paham paradigma yang beliau anggap keliru.
Di antara karya Jalaluddin Rahmat, baik yang sudah diterbitkan maupun yang disampaiakn kepada para mahasiswa dan masyarakat adalah sebagai berikut :
  1. Psikologi Komunikasi (1985)
  2. Islam Alternatif (1986).
  3. Islam Aktual (1991),
  4. Renungan-Renungan Sufistik (1991).
  5. Retorika Moderen (1992)
  6. Catatan Kang Jalal (1997).
  7. Reformasi Sufistik (1998).
  8. Jalaluddin Rakhmat Menjawab Soal-Soal Islam Kontemporer (1998).
  9. Meraih Cinta Ilahi: Pencerahan Sufistik (1999).
  10. Tafsir Sufi Al-Fâtihah (1999).
  11. Rekayasa Sosial: Reformasi Atau Revolusi? (1999).
  12. Rindu Rasul (2001).
  13. Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih (2002).
  14. Psikologi Agama (2003)
  15. Meraih Kebahagiaan (2004)
  16. Belajar Cerdas Berbasiskan Otak (2005).
  17. Memaknai Kematian (2006)
  18. Islam dan Pluralisme, Akhlak Al-Quran dalam Menyikapi Perbedaan (2006)
Disamping karya-karyanya yang cukup banyak dan digemari banyak kalangan, saya akan menyajikan sepenggal tulisan ilmuan muslim ini yang tercantum didalam buku berjudul Rekayasa Sosial : Reformasi atau Revolusi ?. Penggalan tulisan itu berupa 7 Kesalahan Berfikir dan 2 Mitos Sosial.
 
7 kesalahan Berfikir 


1. Fallacy Of Dramatic Instance (FODI)
Berawal dari kecenderungan orang untuk melakukan apa yang dikenal dengan over-generalisatuon. Yaitu, penggunaan satu-dua kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general atau umum. Seringkali kesimpulan itu merujuk pada pengalaman pribadi seseorang.
Contoh kasus :Riski adalah mahasiswa yang selalu membawa buku dan memakai kacamata, Riski juga cerdas dan jenius. karenanya orang-orang langsung menyimpulkan bahwa setiap orang/mahasiswa yang membawa buku dan menggunakan kacamata adalah cerdas dan juga jenius.

2. Fallacy Of Retrospective Determinism (FODR)
Dalam buku karangan Abang jalal, mengatakan kerancuan atau kesalahan berpikir masyarakat yang mengatakan bahwa masalah sosial yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang secara historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat yang cukup panjang.
Contoh kasus :
Ada suatu masalah sosial bernama prostitusi ataupun akrab disapa pelacuran. Sebagian mereka mengatakan bahwa untuk apa ada larangan pelacuran, dikarenakan hal tersebut sudah ada sejak dulu dan tidak bisa dibasmi. Sehingga pelacuran bukannya untuk dihilangkan melainkan melokalisasikannya agar terhindar dari dampak – dampak yang tidak diinginkan.

3. Post Hoc Ergo Propter Hoc (PHEPH)
Istilah ini berasal dari bahasa latin: post artinya sesudah; hoc artinya demikian; ergo artinya karena itu; propter artinya disebabkan; dan hoc artinya demikian. Singkatnya: sesudah itu-karena itu-oleh sebab itu. Jadi, apabila ada peristiwa yang terjadi dalam urutan temporal, maka kita menyatakan bahwa yang pertama adalah sebab dari yang kedua. Misalnya si X datang sesudah Y . maka X dianggap sebagai sebab dan Y sebagai akibat.
Menurut Jalaluddin Rahmat, kesalahan berpikir seperti ini sering dan acapkali manusia lakukan. Karena, mereka sering menghubungkan sebab dengan penyebab yang tidak bersinergi. Dalam artian bisa dikatakan termasuk dalam konspirasi berpikir. Membuat seakan perubahan yang ada benar – benar berasal dari satu sebab.
Contoh kasus :
Ada orang tua yang lebih mencintai anak yang satu dari pada anak yang lainnya hanya karena orang tua itu kebetulan strata sosialnya naik. Sebelum anak itu lahir, orang tua itu sangatlah sengsara, susah dan sebagainya. Tibalah masa lahir anak yang dibanggakan, mengapa dibanggakan? Ketika anak itu lahir, kedudukan orang tuanya pun “kebetulan” naik. Posisi jabatan disuatu perusahan naik. Sehingga anak ini dianggap sebagai berkah dan anak sebelumnya merupakan pembawa sial. Sangat disayangkan, anak sebelumnyalah yang kena getahnya, padahal dia tidak tau persoalan. Inilah hasil dari pemikiran yang umumnya masyarakat, tidak logis atau logis menurut kalian jika persoalan yang seperti itu?

4. Fallacy Of Misplaced Concretness (FOMC)
Misplaced adalah salah letak, sedangkan Concretness adalah kekonkretan, jadi kesalahan berfikir model ini adalah cara berfikir seseorang yang mengkonkretkan sesuatu yang masih abstrak, aliaas dipaksakan untuk konkret.
Dalam Istilah logika, kesalahan berpikir seperti ini disebut reification. Yaitu, mengganggap real sesuatu yang sebetulnya hanya berada dalam pikiran kita.
Contoh kasus :
Mengapa orang Islam secara ekonomi dan politik lemah? Mengapa kita tidak bisa menjalankan syariat Islam dengan baik? Lalu ada orang menjawab : “kita hancur karena kita berada pada satu sistim jahiliyah. Kita hancur karena ada thagut yang berkuasa.” Tetapi, sistem jahiliyah dan thagut itu adalah dua hal yang abstrak. Sehingga jika jawabannya  seperti itu, lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita harus mengubah sistem! Tetapi, “siapa” system itu? Sistem yang abstrak itu kita pandang sebagai sesuatu yang konkret.

5. Argumentum ad Verecundiam (AaC)
Kesalahan berfikir yang satu ini banyak kita temui, yaitu berargumen dengan menggunakan otoritas, walaupun otoritas itu tidak relevan. Ada orang yang menggunakan otoritas untuk membela paham dan kepentingannya sendiri.
Contoh kasus : 
Si A dengan percaya diri menafsirkan ayat sekian dari surah sekian dalam Al-Qur’an dengan tujuan untuk membela argumentasinya, maka sebenarnya si A tadi melakukan kesalahan berpikir. Karena, ayat yang sama itu masih bisa ditafsirkan secara berlainan oleh pikiran orang lain. seharusnya si A harus bersikap adil dengan cara mengatakan "menurut pemahaman saya terhadap surah ini...", maka dengan begitu si A tidak terjebak dengan kesalahan berfikir Argumentum ad Verecundiam ini.

6. Fallacy Of Composition (FOC)
Fallacy of Composition adalah dugaan bahwa terapi yang berhasil untuk satu orang pasti juga berhasil untuk semua orang.
Contoh kasus:
Sebuah cerita di suatu kampung, ada seseorang pemuda berkreasi mengubah motornya menjadi ojek. Kemudian usahanya sukses. Melihat usaha pemuda ini, semua orang akhirnya membeli motor untuk di ojek-kan. Akibatnya, karena lahan kerja ojek menjadi rebutan semua orang kampung, terjadilah apa yang dikatakan saling berbagi kemiskinan. Semua itu karena dugaan bahwa terapi yang berhasil untuk satu orang Pasti juga berhasil untuk semua orang.

7. Circular Reasoning (CR)
Circual reasoning artinya pemikiran yang berputar-putar, menggunakan konklusi (kesimpulan) untuk mendukung asumsi yang digunakan lagi untuk menuju konklusi semula.
Contoh kasus :
Hal tersebut terjadi ketika seorang mahasiswa mengemukakan sebuah hipotesis “Apabila manajemen diterapkan dengan baik maka program organisasi akan berjalan dengan lancar” ketika ditanya “ Apa buktinya bahwa manajemen itu diterapkan dengan baik” Jawab mahasiswa itu, “Kalau organisasi berjalan lancer Pak “ kemudian ditanya lagi, “ Kalau organisasi bejalan lancar, apa artinya ? Dia menjawab, “ Artinya pengembangan manajemennya diterapkan dengan baik.” inilah contoh circular reasoning. Ini sama saja seperti membuat sebuah hipotesis “ apabila seorang manusia perempuan, maka ia pasti wanita” 


MITOS-MITOS SOSIAL

1. MITOS DEVIANT (MD)
Mitos ini berawal dari pandangan bahwa masyarakat itu stabil, statis dan tidak berubah. Kalau terjadi perubahan , maka perubahan itu adalah penyimpangan dari sesuatu yang stabil. Mitos ini berkembang dari teori ilmu social yang disebut structural functionalism ( fungsionalisme structural) . Menurut teori ini, kalau ingin melihat perubahan social, kita harus mau melihat struktur dan fungsi masyarakat. Kemiskinan itu fungsional, punya peran dan berguna. Artinya dalam struktur masyarakat, orang miskin itu punya satu struktur yang sangat penting.
Pertama, orang miskin berfungsi mengerjakan pekerjaan kotor . Kedua orang miskin berfungsi melakukan pekerjaan-pekerjaan berbahaya Ketiga , orang-orang miskin berfungsi memberikan pekerjaan bagi kaum intelektual dengan menggunakan LSM. Sekarang ini kemiskinan menjadi komoditi yang bisa laku keras di pasaran internasional. Kalau tidak ada orang miskin, maka struktur masyarakat akan rusak. Masyarakat tidak akan mencapai titik equilibrium dan akan terjadi disequlibrium.
Jika menggunakan analisis fungsional seperti ini kita akan menjadi anti perubahan dan pro status quo. Kita akan melihat perubahan sebagai penyimpangan dari hal-hal yang sudah seimbang . Masalah pelacuran, misalnya akan dikatakan memiliki fungsi untuk memelihara keluarga supaya para suami tidak mudah berpoligami. Kejahatan juga akan dikatakan mempunyai fungsi . Sebab, jika tidak ada kejahatan apa gunannya polisi ?. Orang ahli maksiat pun akan dibiarkan saja supaya mubalig menjadi contoh orang yang suci. Pada gilirannya, semua disimpulkan mempunyai manfaat. Dari kaca mata analisis fungsionalisme structural ini, perubahan dianggap sebagai fenomena deviant , menyimpang.
Sebagai bantahan terhadap mitos ini, para ilmuan alam mengemukakan bahwa tidak ada yang tidak berubah. Perubahan adalah hukum alam yang niscaya dan paling nyata. Dalam bahasa Alfred N. Whitehead, “ Perubahan itu inheren dalam tabiat segala sesuatu”. Tidak terkecuali masyarakat. Karena itu tidak ada masyarakat yang statis dan tidak berubah. Bahkan, seperti kata Arnold Toynbee, “ Telaah mengenai persoalan manusia sebagai obyek yang bergerak, lebih bermanfaat dan realistis dari upaya menelaah manusia dalam kondisi imajiner yang mandeg”
Yang membedakan suatu masyarakat dengan masyarakat lain hanyalah rate of change atau derajat perubahan. Ada masyarakat yang berubah dengan cepat dan ada yang secara lamban. Seluruh masyarakat itu mengalami perubahan . Oleh sebab itu fungsionalisme structural sering mandul dalam menganalisis dinamika social.

2. MITOS TRAUMA (MT)
Mitos ini mengatakan bahwa perubahan menimbulkan krisis emosional dan stress mental. Setiap disintegrasi social selalu menimbulkan disintegrasi individual. Disintegrasi terjadi karena perubahan social yang tidak seimbang.
William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mempuyai teori yang mereka sebut Cultural lag (kesenjangan budaya). Cultur lag terjadi apabila perubahan pada satu aspek kebudayaan yang lain. Dalam kata-kata Ogbern , “culture lag” terjadi bila satu dari dua jalinan kebudayaan mengalami perubahan sebelum atau dalam drajat yang lebih besar ketimbang yang terjadi pada yang lain, sehingga mengurangi persesuaian (adjustment) yang telah ada antara keduanya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan melengkapi kantornya dengan fasilitas komputer canggih, tetapi pola kerja tetap saja tidak sistemik. Akibatnya, komputer tidak terpakai dan dipasang hanya untuk menunjukan bonafiditas perusahaan. Ini artinya : telah terjadi cultural lag antara perubahan teknologi dan mental
Situasi seperti itu. Menuirut ogbern dan Nimkoff dapat berdampak pada “krisis” setiap perubahan selalu menimbulkan krisis. Oleh sebab itu setiap perubahan social akan mengundang reaksi anggota masyarakat . Reaksi akan menimbulkan masalah-masalah social baru. Masalah social terjadi karena perubahan social.
Mitos ini dibuktikan salah. Oleh beberapa penelitian mutakhir . Argumennya : setiap perubahan, tidak an sich menimbulkan goncangan. Ada perubahan yang disambut gembira. Banyak perubahan yang tidak menimbulkan trauma , malah diharapkan. Perubahan akan ditolak oleh anggota masyarakat .Pertama apabila perubahan diduga/dipersepsi itu mengancam pada basic security (rasa tentram) . Kedua, perubahan itu tidak dipahami dengan baik dan meliputi ketidakpastian. Ketiga, dirasakan ada paksaan terhadapa anggota masyarakat. Keempat, bertabrakan dengan nilai atau norma . Kelima, tidak sesuai dengan kalkulasi rasional atau cost benefit ratio.
Ketika menguraikan ayat : “Kami turunkan pada setiap kaum seseorang yang memberi peringatan, maka selalu saja orang kaya dari kaum itu mengatakan, “Kami kafir dengan apa-apa yang diturunkan Tuhan kepadamu”. Ali Syariati mengatakan bahwa semua orang kaya “kelompok kapitalis” bakal terus menentang segala bentuk perubahan.
Sebaliknya, Murthada Mutahhari mengatakan bahwa penyebab pertentangan perubahan itu bukan saja kelompok kapitalis, tetapi setiap orang atau kelompok yang menganggap perubahan akan mengancam stabilitas dan kemapanan status quo. Jadi inti masalahnya bukan terletak pada kapitalis atau proletarian , singkatnya sesuatu itu ditentang karena diduga mengancam basic security yang kesemua itu tergantung cara bagaimana orang dalam mempersepsi setiap keadaan.
Kesimpulannya , tidak ada masalah atau keadaan yang stressful (menimbulkan stres) di dunia ini. Yang menimbulkan stress di dunia ini adalah diri kita sendiri. Lingkungan tidak menyebabkan stress , kitalah yang mempersepsi lingkungan secara stressful atau penuh tekanan.

Minggu, 18 Desember 2016

Belajar Strategi Perang Dari Sun Tzu

Sajian 36 Strategi Perang ala Sun Tzu
Sun Tzu, lahir dengan nama Sun Zin, adalah seorang panglima jenderal militer China yang hidup dalam periode 544 BC – 496 BC. Dipercaya sebagai seorang jenderal yang jenius dan juga seorang filsuf, Sun Tzu banyak dikenal lewat bukunya The Art of War, sebuah buku strategi militer yang sangat berpengaruh dan banyak memberikan perubahan dalam dunia militer China dan banyak diadaptasi oleh negara-negara lain. Meski banyak diperdebatkan tentang dimanakah perwira besar ini lahir, para ahli setuju bahwa Sun Tzu lahir pada periode c. 544 BC.

Sebagai seorang jenderal, Sun Tzu dikenal sebagai seseorang dengan kepribadian yang unik, namun efisien. Banyak ceritanya berkisahkan bagaimana dia mengambil langkah-langkah yang tidak biasa diambil oleh panglima-panglima perang lainnya. Semasa menjabat sebagai seorang Jendral yang mengabdi untuk pemerintahan Kaisar Wu untuk kerajaan Qi. Sun Tzu banyak berjasa dalam peperangan yang terjadi antara tujuh negara (Zhao, Qi, Qin, Chu, Han, Wei, dan Yan) dalam memperebutkan daerah yang kaya sumber daya alam di China Timur.

Sun Tzu banyak dikenal karena tulisannya yang berjudul “The Art of War” yang berisikan filosofi militer, manajemen konflik, dan merebut kemenangan. Dianggap sebagai sebuah mahakarya dalam bidang militer, karangan Sun Tzu yang berisi pemikiran dan pengalaman akan perang yang dialami selama hidup ini banyak dikutip dan dicontoh oleh orang baik yang berasal dari militer, maupun dari bidang-bidang lain.

The Art of War dipercaya menjadi dasar dari kekuatan militer dan strategi China yang ada hingga saat ini. Meski dapat dibuktikan oleh para ahli sejarah mengenai validitas penulisan The Art of War maupun kehidupan Sun Tzu sendiri, kontribusinya dalam perkembangan strategi militer, tidak hanya di China, tapi juga di seluruh dunia, membuat Sun Tzu menjadi salah satu figur yang patut diketahui.
Tiga Puluh Enam Strategi adalah sebuah koleksi sajak Tiongkok yang berisikan taktik Perang. Strategi ini disusun sendiri oleh Sun Tzu dalam bukunya “Sun Zi Bingfa” (Seni Perang Sun Tzu). Sun Zi Bingfa sendiri tampaknya memuat beberapa petunjuk langsung tentang kehidupannya. Beberapa orang ahli menyimpulkan bahwa tulisan Sun Tzu sebenarnya digarap oleh beberapa orang filsuf China yang tidak diketahui dan Sun Tzu hanyalah tokoh fiktif dalam sejarah.

Berikut saya sajikan 36 strategi perang/militer ala Sun Tzu :
A. Strategi untuk Menang
Strategi 1: Perdaya Langit untuk melewati Samudera. Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh bertindaklah di tempat terbuka dengan menyembunyikan maksud tersembunyi anda.
Strategi 2: Kepung Wei untuk menyelamat-kan Zhao. Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Seranglah sesuatu yang berhubu-ngan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.
Strategi 3: Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. Serang dengan menggu-nakan kekuatan pihak lain. Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok tentara musuh menjadi peng-khianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Strategi 4: Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga. Rencanakan waktu dan tempat pertempuran terlebih dahulu. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, seranglah.
Strategi 5:
Merompak sebuah rumah yang terbakar. Saat musuh mengalami konflik internal, inilah waktunya untuk menyerang.
Strategi 6: Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.

B. Strategi Berhadapan dengan Musuh
Strategi 7: Buatlah sesuatu untuk hal kosong. Buatlah tipu daya 2 kali. Setelah beraksi terhadap tipuan pertama dan kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. Namun tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.
Strategi 8:
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung dan yang kedua secara tidak langsung dimana musuh tidak menyangka dan membagi kekuatannya sehingga akhirnya mengalami kebingungan.
Strategi 9: Pantau api yang terbakar sepanjang sungai. Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antara mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Strategi 10: Pisau tersarung dalam senyum. Puji dan jilat musuh anda. Ketika mendapat kepercayaan darinya, mulailah melawan secara diam-diam.
Strategi 11:
Pohon kecil berkorban untuk pohon besar. Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.
Strategi 12: Mencuri kambing sepanjang perjalanan. Sementara tetap berpe-gang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.

C. Strategi Penyerangan
Strategi 13: Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya. Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan.
Strategi 14:
Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. Ambil cara yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberi-nya tujuan baru.
Strategi 15:
Permainkan harimau untuk meninggalkan sarangnya. Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 16: Pada saat menangkap, lepaslah satu orang. Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Strategi 17: Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok. Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan seperti kekayaan, kekuasaan, dan wanita.
Strategi 18: Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya. Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya.Sisa pasukannya akan terpecah belah atau menyerah.

D. Strategi Membingungkan
Strategi 19: Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk dihadapi secara langsung, lemahkan musuh dengan meruntuhkan dasarnya dan menyerang sumberdayanya.
Strategi 20: Memancing di air keruh. Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka.
Strategi 21: Mepaskan kulit serangga. Ketika anda dalam keadaan tersudut dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus menyatukan kelompok, buatlah sebuah tipuan. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang dilakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.
Strategi 22: Tutup pintu untuk menangkap pencuri. Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru.
Strategi 23: Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
Strategi 24:
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo. Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya untuk berbalik menyerang sekutu.
 
E. Strategi Pendekatan
Strategi 25: Gantikan balok dengan kayu jelek. Kacaukan formasi musuh, buatlah satu hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang diperlukan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.
Strategi 26: Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya. Untuk mendisiplinkan, mengawal, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Strategi 27: Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan harimau. Sembunyi di balik topeng kebodohan untuk mencip-takan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Tipu lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya.
Strategi 28: Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas. Biarlah musuh mengacau ke daerah anda. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Lalau serang sekuat tenaga.
Strategi 29:
Hias pohon dengan bunga palsu. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya.
Strategi 30: Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat. Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung pertahanannya.

F. Strategi Kalah
Strategi 31: Jebakan indah. Kirim musuh anda umpan yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Jebakan ini terutama menggunakan wanita.
Strategi 32: Kosongkan benteng. Perangkap psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh perangkap.
Strategi 33:
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.
Strategi 34: Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan: musuh akan bersantai sejenak karena tidak melihat anda sebagai ancaman serius; kedua, jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Strategi 35: Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan. Jangan pernah bergantung pada satu strategi.
Strategi 36: Larilah untuk bertempur di lain waktu. Ketika pihak anda mengalami kekalahan, hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama tidak kalah, anda masih memiliki kesempatan menang!

Menelisik Sejarah Konseptualisasi Dasar Negara

Sejarah Konseptualisasi Pancasila Menuju Dasar Negara

 

Pancasila sebagai wujud kesepakatan nasional merupakan hasil eksplorasi nilai nilai yang bersumber dari adat istiadat, budaya, keberagaman, pemikiran dan pandangan hidup seluruh komponen bangsa yang ada di bumi nusantara dan meliputi kemajemukan dalam suku, agama, ras dan antar golongan. Dalam konteks tersebut, maka pancasila dapat dikatakan sebagai miniatur nilai kebangsaan secara totalitas yang sudah final dan harga mati. Kelahirannya berawal dari pelbagai perkembangan dan diskusi dari waktu ke waktu dan dari pelbagai kajian, pembahasan, perumusan hingga pengesahan yang melibatkan pelbagai kelembagaan, yaitu Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Konseptualisasi Pancasila tersebut, dapat kita pelajari dari berbagai tahapan perkembangan pancasila yaitu sidang BPUKPKI yang pertama dan seterusnya hingga sidang PPKI yang keempat dan terakhir.

Berikut penjelasan tentang tahapan sejarah perkembangan Pancasila:

Sidang BPUPKI Pertama (28 Mei-1 Juni 1945)

Dalam sidang BPUPKI pertama ini beberapa tokoh berpidato secara berurutan selama empat hari. Mereka bekerja pada 28 Mei 1945, dimulai dengan adanya upacara pembukaan dan pada keesokan harinya baru dimulai dengan sidang sidang (29 Mei hingga 1 Juni 1945).  Sesuai urutan hari tokoh yang berpidato antara lain: (1) Pada 29 Mei, Mr. Moh. Yamin, (2) Pada 31 Mei, Prof Soepomo, (3) Pada 1 Juni, Ir Soekarno.

Mr. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)

 

 

 

Sebagai orang pertama yang diberi kesempatan untuk berpidato dalam sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei 1945, Mr. Mohammad Yamin mengajukan rumusannya yaitu lima dasar negara Indonesia yang berisikan 5 poin yang menjadi awal mula pancasila.

Selain pengajuan lisan yang dilakukan oleh Moh. Yamin, juga mengajukan usulan tertulis tentang rumusan dasar Negara Kebangsaan dengan rumusan yaitu: Pertama,  Ketuhanan Yang Maha Esa,; Kedua, Kebangsaan Persatuan Indonesia; Ketiga, Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab; Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; dan kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada akhir pidato Yamin dalam Sidang BPUPKI yang pertama tersebut, dia menyerahkan naskah yaitu sebuah lampiran yang merupakan rancangan usulan sementara berisikan UUD RI dan rancangan tersebut dimulai dengan Pembukaan yang berbunyi sebagai berikut:

“Untuk membentuk Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, menyuburkan hidup kekeluargaan dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang Undang Dasar Negara, yang berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Persatuan Indonesia, dan Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) 

 

 

Dalam sidang BPUPKI yang pertama pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengajukan susulan yang berbeda dengan Yamin. Soepomo berbicara tentang teori teori negara yaang dianut oleh Thomas Hobbes yaitu individualis yang merupakan teori negara perseorangan, teori negara dari JJ. Rousseau, Herbert Spencer dan juga H.J. Laski. Menurut paham tersebut, negara adalah masyarakat hukum atau legal society yang disusun atas kontrak antara seluruh individu atau dengan kata lain membentuk suatu kontrak sosial.

Paham negara tersebut menurut Soepomo banyak dianut di negara negara di benua Eropa dan Amerika. Selain itu, dua jenis negara lain menurut teori negara yaitu negara kelas (class theory) dan paham negara integralistik. Paham negara kelas atau teori golongan yang dikemukakan oleh Marx, Engels dan Lenin. Negara adalah alat dari suatu golongan (Klasse) untuk menindas orang lain. Negara kapitalis adalah alat dari kaum borjuis, oleh karena hal tersebut, kaum marxis menyarankan untuk meraih kekuasaan agar kaum buruh bisa ikut dalam menindas kaum borjuis. Paham Negara integralistik yang digagas oleh Spinoza, dan Muller. Menurut teori negara integralistik bahwa negara tersebut bukanlah untuk menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu persatuan. Negara adalah susunan masyarakat  yang integral yang mencakup seluruh golongan, dimana sebagian atau seluruhnya saling berhubungan erat satu dengan lainnya dan merupakan kesatuan organis. Menurut paham tersebut yang terpenting adalah negara adalah kesejahteraan hidup yang paling kuat atau paling besar. Negara juga tidak memandang kepentingan seseorang sebagai pusat perhatian , akan tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu persatuan.

Dalam rangka tersebut, Prof. Dr. Soepomo, yang sumbernya dari buku karangan Yamin, “Naskah Persiapan UUD 1945”, beliau mengusulkan usulan rumusan lima besar dasar negara sebagai berikut: (1) Persatuan (2) Kekeluargaan (3) Keseimbangan lahir batin (4) Musyawarah, dan (5) Keadilan rakyat.

Ir. Soekarno (1 Juni 1945) 

 

Rumusan dasar Negara yang diajukan oleh Ir. Soekarno, Tgl.  1 Juni 1945 adalah :

  1. Kebangsaan Indonesia

  2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan

  3. Mufakat atau demokrasi

  4. Kesejahteraan sosial

  5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Dari lima prinsip yang diajukan oleh Soekarno, kemudian dia usulkan dapat dijadikan 3 sila atau trisila sebagai intisarinya. Yaitu, Pertama Sosio Nasionalisme yang merupakan sintesis antara kebangsaan atau nasionalisme dan peri kemanusiaan atau internasionalisme. Kedua, Sosio demokrasi yang merupakan sintesis antara demokrasi atau mufakat dan kesejahteraan sosial dan sila ketiga yaitu ketuhanan.

Selanjutnya, Soekarno mengatakan bahwa Tri sila dapat pula dijadikan “Eka sila” yang berarti gotong royong. Soekarno mengajukan dalam sidang BPUPKI bahwa Pancasila sebagai dasar negara  atau dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia atau “Philosphiche grondslag” yang setara dengan pandangan dunia dan atau aliran aliran besar dunia sebagai “weltanschauung” dan negara Indonesia terletak diatas dasar negara tersebut. Selain itu, dalam pidato Bung Karno dalam sidang BPUPKI yang pertama tersebut, dia juga menjelaskan tentang Kelebihan Pancasila terhadap ideologi lainnya seperti ideologi komunisme, ideologi liberalisme, ideologi chauvisnisme, kosmopolitisme, ideologi San Min Chui, dan ideologi besar dunia yang lain.

Pembentukan Panitia 8

Kemudian setelah banyaknya usulan yang diajukan dan dicatat dalam sidang BPUPKI yang pertama tersebut, dibentuklah panitia kecil yang disebut dengan “Panitia 8” yang beranggotakan 8 orang ahli untuk menyusun dan mengelompokkan semua usulan tertulis. Adapun anggota Panitia 8 yaitu Ir. Soekarno sebagai ketua, Drs, Moh. Hatta, M. Soetardjo Kartohadikoesoemo, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikoesoemo, Rd. Otto Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. Alfred Andre Maramis.

Pembentukan Panitia 9

Dalam Panitia 8 yang dbentuk pada awalnya akur akur saja, akan tetapi, terjadi perbedaan keinginan terhadap dimasukkannya negara berdasar syariat Islam dan tidak. Anggapan tidak dimasukkannya syariat islam dalam dasar negara yaitu pancasila dilakukan oleh kaum nasionalis yang menginginkan suatu negara agar tidak berdasarkan hukum satu agama tertentu. Untuk menangani masalah tersebut, maka dibentuklah panitia 9 yang beranggotakan sembilan orang yang berisikan kaum nasionalis yaitu Ir. Soekarno Hatta sebagai ketua, Mr. Moh. Yamin, K.H. Wachid Hasyim, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Kahar Moezakir, Mr. Maramis, Mr. Soetardjo Karthohadikoesoemo, Abi Kusno Tjokrosoejoso, dan terakhir H. Agus Salim.

Dalam Panitia Sembilan (9), diadakan persidangan pada tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan suatu kesepakatan yang diakui oleh Ir. Soekarno sebagai suatu modus kesepakatan yang selanjutnya dimasukkan kedalam Mukadimah (dulunya dikenal sebagai preambule) Hukum Dasar, Alinea keempat dalam rumusan dasar negara yaitu: (1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab , (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan terakhir (5) Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia. 5 Poin kesepakatan diatas, yang dipopulerkan oleh Mohammad Yamin , disebut sebagai “Piagam Jakarta”.

Sidang BPUPKI Kedua hingga diadakannya Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, tidak terdapat perubahan pada Pancasila yang dikenal sebagai piagam Jakarta saat itu. Barulah pada saat sidang PPKI yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 terjadi perubahan terhadap Pancasila versi Piagam Jakarta.

Perubahan Pancasila versi “Piagam Jakarta” Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)

20 Menit sebelum dimulainya persidangan PPKI yang pertama, terjadi perundingan tentang perubahan naskah Pembukaan UUD khususnya terkait “Piagam Jakarta” pada bagian sila pertama Pancasila.

Selanjutnya dalam Sidang PPKI yang pertama tersebut (18 Agustus 1945) selain terjadi perubahan terhadap sila pertama Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sidang yang dihadiri oleh 27 orang tersebut juga menghasilkan beberapa keputusan yaitu (1) pengesahan UUD 1945 yang berkaitan dengan dimasukkannya perubahan Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945, (2) Menetapkan UUD 1945 sebagai hukum dasar negara, (3) memilih Presiden dan Wakil Presiden pertama di Indonesia, dan terakhir dibentuknya dan ditetapkannya KNIP atau Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan musyawarah darurat. Anggota KNPI sendiri berisikan seluruh anggota PPKI, pemimpin rakyat dari berbagai golongan, aliran dan lapisan masyarakat seperti ulama, Pamong praja, kaum pergerak pemuda, pengusaha, pedagang, cendekiawan, wartawan dan golongan lainnya. Pelantikan pengurus KNIP sendiri dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 1945 dan diketuai oleh Mr. Kasma Singodimedjo.

Sejarah Perkembangan Pancasila ( yang dimaksud adalah perubahannya secara tekstual) berakhir pada masa sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945, dengan disahkannya naskah Pancasila yang berisi sama dengan yang kita gunakan saat ini yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab (3) Persatuan Indonesia (4) Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam sidang PPKI selanjutnya yaitu kedua hingga keempat (22 Agustus 1945) dibahas tentang struktur pemerintahan Indonesia.

Demikianlah sejarah perkembangan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dan ideologi Indonesia. Sekian dan tetap belajar karena belajar itu mudah. 

Chandriawandatuela.blogspot.com