Sajian 36 Strategi Perang ala Sun Tzu
Sun Tzu, lahir dengan nama Sun Zin, adalah seorang panglima jenderal
militer China yang hidup dalam periode 544 BC – 496 BC. Dipercaya
sebagai seorang jenderal yang jenius dan juga seorang filsuf, Sun Tzu
banyak dikenal lewat bukunya The Art of War, sebuah buku strategi
militer yang sangat berpengaruh dan banyak memberikan perubahan dalam
dunia militer China dan banyak diadaptasi oleh negara-negara lain. Meski
banyak diperdebatkan tentang dimanakah perwira besar ini lahir, para
ahli setuju bahwa Sun Tzu lahir pada periode c. 544 BC.
Sebagai seorang jenderal, Sun Tzu dikenal sebagai seseorang dengan kepribadian yang unik, namun efisien. Banyak ceritanya berkisahkan bagaimana dia mengambil langkah-langkah yang tidak biasa diambil oleh panglima-panglima perang lainnya. Semasa menjabat sebagai seorang Jendral yang mengabdi untuk pemerintahan Kaisar Wu untuk kerajaan Qi. Sun Tzu banyak berjasa dalam peperangan yang terjadi antara tujuh negara (Zhao, Qi, Qin, Chu, Han, Wei, dan Yan) dalam memperebutkan daerah yang kaya sumber daya alam di China Timur.
Sun Tzu banyak dikenal karena tulisannya yang berjudul “The Art of War” yang berisikan filosofi militer, manajemen konflik, dan merebut kemenangan. Dianggap sebagai sebuah mahakarya dalam bidang militer, karangan Sun Tzu yang berisi pemikiran dan pengalaman akan perang yang dialami selama hidup ini banyak dikutip dan dicontoh oleh orang baik yang berasal dari militer, maupun dari bidang-bidang lain.
The Art of War dipercaya menjadi dasar dari kekuatan militer dan strategi China yang ada hingga saat ini. Meski dapat dibuktikan oleh para ahli sejarah mengenai validitas penulisan The Art of War maupun kehidupan Sun Tzu sendiri, kontribusinya dalam perkembangan strategi militer, tidak hanya di China, tapi juga di seluruh dunia, membuat Sun Tzu menjadi salah satu figur yang patut diketahui.
Sebagai seorang jenderal, Sun Tzu dikenal sebagai seseorang dengan kepribadian yang unik, namun efisien. Banyak ceritanya berkisahkan bagaimana dia mengambil langkah-langkah yang tidak biasa diambil oleh panglima-panglima perang lainnya. Semasa menjabat sebagai seorang Jendral yang mengabdi untuk pemerintahan Kaisar Wu untuk kerajaan Qi. Sun Tzu banyak berjasa dalam peperangan yang terjadi antara tujuh negara (Zhao, Qi, Qin, Chu, Han, Wei, dan Yan) dalam memperebutkan daerah yang kaya sumber daya alam di China Timur.
Sun Tzu banyak dikenal karena tulisannya yang berjudul “The Art of War” yang berisikan filosofi militer, manajemen konflik, dan merebut kemenangan. Dianggap sebagai sebuah mahakarya dalam bidang militer, karangan Sun Tzu yang berisi pemikiran dan pengalaman akan perang yang dialami selama hidup ini banyak dikutip dan dicontoh oleh orang baik yang berasal dari militer, maupun dari bidang-bidang lain.
The Art of War dipercaya menjadi dasar dari kekuatan militer dan strategi China yang ada hingga saat ini. Meski dapat dibuktikan oleh para ahli sejarah mengenai validitas penulisan The Art of War maupun kehidupan Sun Tzu sendiri, kontribusinya dalam perkembangan strategi militer, tidak hanya di China, tapi juga di seluruh dunia, membuat Sun Tzu menjadi salah satu figur yang patut diketahui.
Tiga Puluh Enam Strategi adalah sebuah koleksi sajak Tiongkok yang
berisikan taktik Perang. Strategi ini disusun sendiri oleh Sun Tzu dalam bukunya “Sun Zi
Bingfa” (Seni Perang Sun Tzu). Sun Zi Bingfa sendiri tampaknya memuat
beberapa petunjuk langsung tentang kehidupannya. Beberapa orang ahli
menyimpulkan bahwa tulisan Sun Tzu sebenarnya digarap oleh beberapa
orang filsuf China yang tidak diketahui dan Sun Tzu hanyalah tokoh
fiktif dalam sejarah.
Berikut saya sajikan 36 strategi perang/militer ala Sun Tzu :
A. Strategi untuk Menang
Strategi 1: Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang hanya akan menarik kecurigaan.
Untuk memperlemah pertahanan musuh bertindaklah di tempat terbuka
dengan menyembunyikan maksud tersembunyi anda.
Strategi 2: Kepung Wei untuk menyelamat-kan Zhao. Ketika
musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang
dimilikinya. Seranglah sesuatu yang berhubu-ngan atau dianggap
berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.
Strategi 3: Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. Serang
dengan menggu-nakan kekuatan pihak lain. Perdaya sekutu untuk
menyerang musuh, sogok tentara musuh menjadi peng-khianat, atau gunakan
kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Strategi 4: Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Rencanakan waktu dan tempat pertempuran terlebih dahulu. Dengan cara
ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung,
sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga
secara sia-sia sambil menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung,
seranglah.
Strategi 5: Merompak sebuah rumah yang terbakar. Saat musuh mengalami konflik internal, inilah waktunya untuk menyerang.
Strategi 5: Merompak sebuah rumah yang terbakar. Saat musuh mengalami konflik internal, inilah waktunya untuk menyerang.
Strategi 6: Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
B. Strategi Berhadapan dengan Musuh
Strategi 7: Buatlah sesuatu untuk hal kosong. Buatlah tipu
daya 2 kali. Setelah beraksi terhadap tipuan pertama dan kedua, musuh
akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. Namun tipuan
ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat
pertahanannya lemah.
Strategi 8: Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung dan yang kedua secara tidak langsung dimana musuh tidak menyangka dan membagi kekuatannya sehingga akhirnya mengalami kebingungan.
Strategi 8: Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung dan yang kedua secara tidak langsung dimana musuh tidak menyangka dan membagi kekuatannya sehingga akhirnya mengalami kebingungan.
Strategi 9: Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang
bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antara
mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Strategi 10: Pisau tersarung dalam senyum. Puji dan jilat
musuh anda. Ketika mendapat kepercayaan darinya, mulailah melawan
secara diam-diam.
Strategi 11: Pohon kecil berkorban untuk pohon besar. Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.
Strategi 11: Pohon kecil berkorban untuk pohon besar. Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.
Strategi 12: Mencuri kambing sepanjang perjalanan.
Sementara tetap berpe-gang pada rencana, anda harus cukup fleksibel
untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil
apapun.
C. Strategi Penyerangan
Strategi 13: Kagetkan ular dengan memukul rumput di
sekitarnya. Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas,
serang dan pelajari reaksi lawan.
Strategi 14: Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. Ambil cara yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberi-nya tujuan baru.
Strategi 15: Permainkan harimau untuk meninggalkan sarangnya. Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 14: Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. Ambil cara yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberi-nya tujuan baru.
Strategi 15: Permainkan harimau untuk meninggalkan sarangnya. Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 16: Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk
mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan
untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan
keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang
mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan
mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Strategi 17: Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan seperti
kekayaan, kekuasaan, dan wanita.
Strategi 18: Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan
uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya.Sisa pasukannya akan terpecah belah atau menyerah.
D. Strategi Membingungkan
Strategi 19: Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. Ketika
berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk dihadapi secara
langsung, lemahkan musuh dengan meruntuhkan dasarnya dan menyerang
sumberdayanya.
Strategi 20: Memancing di air keruh. Sebelum menghadapi
pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan
pertimbangan mereka.
Strategi 21: Mepaskan kulit serangga. Ketika anda dalam
keadaan tersudut dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan
diri dan harus menyatukan kelompok, buatlah sebuah tipuan. Sementara
perhatian musuh terfokus atas muslihat yang dilakukan, pindahkan
pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.
Strategi 22: Tutup pintu untuk menangkap pencuri. Jika
anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah,
sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan
musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru.
Strategi 23: Berteman dengan negara jauh dan serang negara
tetangga. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman
terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang
terkuat di wilayah lain.
Strategi 24: Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo. Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya untuk berbalik menyerang sekutu.
Strategi 24: Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo. Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya untuk berbalik menyerang sekutu.
E. Strategi Pendekatan
Strategi 26: Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya. Untuk mendisiplinkan, mengawal, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Strategi 27: Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan harimau. Sembunyi di balik topeng kebodohan untuk mencip-takan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Tipu lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya.
Strategi 28: Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas. Biarlah musuh mengacau ke daerah anda. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Lalau serang sekuat tenaga.
Strategi 29: Hias pohon dengan bunga palsu. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya.
Strategi 30: Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat. Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung pertahanannya.
F. Strategi Kalah
Strategi 31: Jebakan indah. Kirim musuh anda umpan yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Jebakan ini terutama menggunakan wanita.
Strategi 32: Kosongkan benteng. Perangkap psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh perangkap.
Strategi 33: Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.
Strategi 34: Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan: musuh akan bersantai sejenak karena tidak melihat anda sebagai ancaman serius; kedua, jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Strategi 35: Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan. Jangan pernah bergantung pada satu strategi.
Strategi 36: Larilah untuk bertempur di lain waktu. Ketika pihak anda mengalami kekalahan, hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama tidak kalah, anda masih memiliki kesempatan menang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar